Kita semua pasti pernah ngerasain masa-masa sulit, tapi gimana jadinya kalau rasa putus asa membawa seseorang ke titik paling gelap?
Yup, kita lagi ngomongin soal bunuh diri, topik yang belakangan ini makin sering dibahas.
Dari masalah hidup yang kayaknya nggak ada habisnya sampai kesehatan mental yang terabaikan, semua bisa jadi pemicu. Kementerian Kesehatan Indonesia mengingatkan kita juga mengenai betapa pentingnya untuk berbicara tentang kesehatan mental, terutama di kalangan remaja. Mereka menegaskan bahwa memiliki kesehatan mental yang baik sangat penting untuk mencegah bunuh diri. Ketika kita mau terbuka dan berbagi tentang perasaan serta masalah yang dihadapi, itu bisa membantu mengurangi rasa putus asa.
Fakta Serius, Tapi Santai Aja!
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Indonesia antara 2012-2023 ada 2.112 kasus bunuh diri! yang bikin ngeri, hampir setengahnya adalah remaja! Itu artinya, ada 985 anak muda yang ngerasa hidup ini terlalu berat buat mereka. Menyedihkan, kan?
Pada 8 Januari 2024, Liputan6 juga melaporkan hal serupa tentang kasus bunuh diri di Indonesia yang semakin meningkat. Sebabnya apa? Tentu karena banyaknya tekanan hidup, mulai dari masalah keluarga, percintaan, finansial, sampai stigma terhadap kesehatan mental itu sendiri yang masih cukup tinggi.
Faktanya, banyak remaja merasa tertekan dan tidak memiliki dukungan yang cukup untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Hal ini dipicu karena kurangnya kemampuan seseorang untuk menghadapi konflik dalam kehidupan yang super stressful, sampai mendorong individu –khususnya para remaja– menuju titik putus asa, sehingga mereka berpikir untuk menyudahi hidupnya.
Dengan fakta ini, apa kita tetap mau diam saja?
Kita tidak bisa cuma diam saja. Salah satu aksi untuk meningkatkan kesadaran soal kesehatan mental diadakan di Malioboro, Yogyakarta, pada 15 September 2024, dalam rangka memperingati World Suicide Prevention Day. Ini acara yang penting banget! Kenapa? Karena di situ, orang-orang dari berbagai latar belakang diajak untuk ngobrolin isu ini dan mencari solusi bareng-bareng.
Dengerin Cerita Orang Lain, Hasilnya Bikin Kaget!
Bayangin lo lagi jalan-jalan di Malioboro dan ketemu bapak umur 45 tahun yang jualan air minum. Dia bilang, “Waduh, bunuh diri itu bisa jadi karena masalah ekonomi juga, ya.” Menurut si bapak, kesulitan hidup dan sulitnya cari kerjaan bikin orang putus asa. Tapi dia juga ngingetin, “Menyerah bukan solusi, Bro!” sambil mengangkat gelas kopi. Semangat, Pak! Terus jualan, ya!
Setiap tantangan yang kita hadapi adalah bagian dari perjalanan hidup. Ingat, kesulitan ekonomi atau tekanan hidup bukan alasan untuk menyerah. Kita saling merangkul dan mendukung satu sama lain, karena setiap langkah kecil menuju harapan bisa membawa perubahan besar. Jangan ragu untuk berbagi cerita dan dukungan karena kita semua berhak merasa utuh dan dihargai.
Di sisi lain, ada cewek 20-an yang bilang, “Sayang banget! Pikirannya cetek gitu, temen-temennya harusnya ngerangkul!” Nah, ini dia, kita sering lupa betapa pentingnya merangkul orang-orang di sekitar yang lagi kesulitan. Karena kita bisa jadi penolong yang paling nggak disangka-sangka!
Tempat Curhat Bukan Cuma di Medsos!
Ada satu cerita menarik dari ibu-ibu yang ngomong soal tetangganya yang bunuh diri. “Kasihan mereka, ngerasa nggak ada yang mau denger,” katanya. Sedih banget, ya? Padahal, kadang satu telinga pun bisa menyelamatkan nyawa. Jadi, daripada sibuk update status, kenapa nggak dengerin curhatan temen dulu? Kadang, mereka nggak perlu solusi, cuma mau didengar aja.
Look, Listen, Link: Resep Sederhana Selamatkan Nyawa!
Kalau lo bingung gimana cara ngebantu, coba ingat tiga langkah sederhana: Look, Listen, Link.
- Look: Lihat tanda-tanda kalau orang di sekitar kita lagi nggak baik-baik saja. Misalnya, tiba-tiba mereka jadi pendiam atau ngomong hal-hal yang bikin khawatir.
- Listen: Dengerin mereka dengan empati, jangan ngasih nasihat sok tahu. Kadang kita cuma perlu jadi pendengar yang baik, nggak usah sok-sokan jadi psikolog instan.
- Link: Kalau udah parah, ajak mereka ke bantuan profesional, kayak psikolog atau komunitas dukungan.
Perlu diingat bahwa kesehatan mental merupakan isu serius yang memerlukan perhatian bersama dari kita semua. Dengan mendukung orang-orang di sekitar kita dan menanamkan kesadaran dalam diri mereka, secara nggak langsung kita udah turun tangan untuk membantu pencegahan upaya bunuh diri, lho! Dengan melalui tiga langkah sederhana (look, listen, link), kita dapat menjadi penolong yang berarti bagi orang-orang disekitar kita. Jadi, tunggu apa lagi?i?
Mahasiswa Psikologi: Kampanye, Orasi, dan Healing Bareng!
Di aksi di Malioboro itu, mahasiswa psikologi juga bikin acara keren! Ada orasi, sesi art healing, penyebaran psikoedukasi, pengisian kotak harapan, dan doa bareng untuk mengenang mereka yang telah pergi lebih dulu. Banyak warga yang hadir berharap acara ini bisa lebih besar lagi kedepannya biar makin banyak yang sadar.
Kesimpulan: Sapa Seseorang, Selamatkan Hari Mereka!
Jadi, selain prihatin sama naiknya kasus bunuh diri, kita bisa ambil langkah kecil. Seperti yang dibilang salah satu narasumber, “Sapa orang di sekitar kita, walau cuma bilang ‘Selamat pagi’ atau ‘Apa kabar?’” Siapa tahu, sapaan kecil itu bisa nyelamatin hari seseorang… atau bahkan lebih dari itu.
Mari kita berhenti sejenak, lihat sekitar, dan ingat: kadang sapaan kecil bisa bikin dunia orang lain jadi lebih terang!
Referensi:
BRIN. (2023, November 21). BRIN Bahas Kondisi Kesehatan Jiwa Remaja Indonesia dari Aspek Psikososial. Retrieved from BRIN: https://www.brin.go.id/news/116807/brin-bahas-kondisi-kesehatan-jiwa-remaja-indonesia-dari-aspek-psikososial
Defianti, I. (2024, January 8). Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat, Darurat Kesehatan Mental. Retrieved from Liputan6: https://www.liputan6.com/news/read/5499505/kasus-bunuh-diri-di-indonesia-meningkat-darurat-kesehatan-mental
Tarmizi, S. N. (2024, September 17). Cegah Bunuh Diri, Kemenkes Ajak Remaja Bicara Soal Kesehatan Mental. Retrieved from Kemenkes: https://kemkes.go.id/id/cegah-bunuh-diri-kemenkes-ajak-remaja-bicara-soal-kesehatan-mental
0 Komentar